Kiprah Universitas Islam Negeri Sunan Ampel Surabaya dalam menjaga kebhinekaan dan toleransi antar umat beragama patut diacungi jempol. Universitas yang terletak di Jalan A. Yani Surabaya ini memang dikenal sebagai lembaga pendidikan yang mempromosikan nilai-nilai keberagaman dan kerukunan antar umat beragama.
Menurut Rektor UIN Sunan Ampel Surabaya, Prof. Dr. H. Fauzan, M.Ag., keberagaman dan toleransi merupakan bagian integral dari identitas universitas tersebut. “Kami selalu mengutamakan keberagaman sebagai kekayaan dan kekuatan dalam menjalankan misi pendidikan dan pengajaran,” ujar Prof. Fauzan.
Salah satu kiprah UIN Sunan Ampel Surabaya dalam menjaga kebhinekaan dan toleransi adalah melalui kegiatan-kegiatan dialog antaragama. Program-program dialog ini dihadiri oleh berbagai tokoh agama dan pemangku kepentingan lainnya. Menurut Wakil Rektor III UIN Sunan Ampel Surabaya, Dr. H. Muhsin, M.Ag., dialog antaragama menjadi wadah penting untuk saling memahami dan menghargai perbedaan.
“Dalam dialog antaragama, kita belajar untuk saling mendengarkan dan memahami perspektif keagamaan masing-masing. Hal ini sangat penting untuk memperkuat toleransi dan kerukunan antar umat beragama,” ungkap Dr. Muhsin.
Selain itu, UIN Sunan Ampel Surabaya juga aktif dalam mengadakan kegiatan-kegiatan sosial yang melibatkan berbagai komunitas agama. Misalnya, program pemberian bantuan kepada masyarakat yang dilakukan bersama-sama oleh mahasiswa dan dosen dari berbagai agama.
Menurut Dr. H. Saiful Akhyar, M.A., seorang dosen di UIN Sunan Ampel Surabaya, kegiatan-kegiatan sosial tersebut membantu memperkuat jaringan kerjasama antar umat beragama. “Ketika kita berkolaborasi dalam kegiatan sosial, kita merasakan kebersamaan dan kepedulian tanpa memandang perbedaan agama,” ujar Dr. Saiful.
Dengan kiprahnya dalam menjaga kebhinekaan dan toleransi antar umat beragama, UIN Sunan Ampel Surabaya diharapkan dapat menjadi contoh bagi lembaga pendidikan lainnya dalam mempromosikan perdamaian dan kerukunan di tengah masyarakat yang multikultural. Seperti yang dikatakan oleh Mahatma Gandhi, “Kebhinekaan adalah kekuatan, sedangkan intoleransi adalah kelemahan.”